Anggota Komisi III DPR RI, Ahmad Yani menduga, isu ISIS yang sekarang menghangat merupakan upaya untuk mengalihkan perhatian. Sehingga, isu ISIS perlu dicermati agar tidak terjebak. “Isu ISIS termasuk isu global, kita harus cermati. Biasanya isu global ini ditumpangi dengan kepentingan intelijen. ISIS muncul setelah Al Qaidah tidak laku dijual,” kata Ahmad Yani di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (15/9/2014).
Isu ISIS, kata politisi PPP itu, harus disikapi secara hati-hati dan perlu dicermati. Jangan sampai isu ISIS adalah isu yang diproduksi sama seperti soal terorisme pada waktu lalu.
“Jangan juga jadikan ISIS ini sebagai program dan proyek dari intelijen dan ini berbahaya. Sekarang kita baru mendapatkan informasi dari media barat. Apakah ISIS yang digembar-gemborkan itu kekejamannya benar adanya, sebagaimana faktanya atau itu bagian dari perang wacana atau pembentukan citra, opini sedemikian rupa,” ungkap Yani.
Ia menambahkan, ada standar ganda yang diterapkan oleh pihak-pihak tertentu dalam kasus ISIS. Misalnya, kalau ada komitmen dengan sisi-sisi kemanusiaan, kenapa tidak pernah ada pernyataan atau mempersoalkan pembantaian yang dilakukan Zionis Israel terhadap penduduk Gaza.
“Ini kan jadi standar ganda, maka kita harus cerdas melihat situasi. Jangan sampai isu ISIS ini menutup kebiadaban yang dilakukan Israel, maka diproduksi isu ISIS,” ungkap dia, dilansir Antara.
Yang pasti, sambung Yani, kita sebagai bangsa Indonesia, tidak ingin lahirnya entitas, organisasi, atau gerakan Islam yang melakukan pemaksaan atau radikalisme terhadap ajaran Islam atau yang lainnya.
“Oleh karena itu, kita harus hati-hati. Saya menolak betul ISIS, apalagi ada di negeri ini. Saya menolak adanya gerakan yang memperjuangkan Islam dengan cara-cara yang tidak konstitusional dan yang bertentangan dengan ajaran Islam,” kata Yani.*

Rep: Insan Kamil
Editor: Syaiful Irwan
Sumber : Hidayatullah.com

0 komentar:

Posting Komentar