Jakarta - Menteri Perindustrian, MS Hidayat mengatakan, industri nasional memerlukan perhatian serius. Hak tersebut karena daya saing industri Indonesia berada di posisi yang lebih rendah jika dibanding dengan negara -negara lain di ASEAN.

Dia menjelaskan, jika daya saing industri nasional tidak didorong, maka industri nasional akan tergilas dengan negara ASEAN yang lain. Pasalnya, Indonesia pasar yang empuk karena memiliki jumlah penduduk sekitar setengah penduduk ASEAN.

"Tingkat daya saing di antara negara ASEAN kita di nomor lima atau enam. Jadi bukan posisi yang menggembirakan. Indonesia juga mempunyai penduduk yang setengah dari total penduduk ASEAN. Semua negara ASEAN akan menuju perhatiannya kepada market di Indonesia," kata dia Jakarta, Rabu (10/9/2014).

Hidayat menjelaskan hal tersebut terjadi karena sistem logistik nasional yang kurang baik. Sistem logistik yang buruk tersebut membuat para pengusaha mengeluarkan biaya lebih besar yang secara otomatis membuat nilai jual produk menjadi lebih tinggi.

Hidayat khawatir, dengan mahalnya harga produk akan membuat Indonesia kalah saing. Terlebih, dengan hadirnya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang jatuh pada akhir tahun depan.

"Dalam persaingan pasar bebas rakyat tentu tidak bisa diminta membeli produk barang Indonesia kalau produk kita sendiri lebih mahal. Mereka punya hak untuk membeli produk lain yang lebih murah," tutur dia.

Maka, dia meminta agar pemerintah segera berbenah agar produk nasional memiliki daya saing. Caranya, mempercepat perbaikan infrastruktur. Kemudian mengurangi ketergantungan bahan baku impor.

"Logistik kita itu minimal 16 persen hingga 20 persen dari total produksi. Dibandingkan dengan negara lain 10 persen bahkan kurang dari itu. Jadi ini salah satu langkah besar yang harus dilakukan pemerintah," tandas dia. (Amd/Gdn)


Credit: Arthur Gideon
Sumber : Liputan6.com

0 komentar:

Posting Komentar